Lho! memang kebahagiaan dapat dibeli?
Hingga saat ini memang kebahagiaan tidak dijual, namun bila anda mempunyai uang dan menggunakan uangnya dengan tepat, maka anda akan dapat mengalami kebahagiaan.
Lho! memang kebahagiaan dapat dibeli?
Hingga saat ini memang kebahagiaan tidak dijual, namun bila anda mempunyai uang dan menggunakan uangnya dengan tepat, maka anda akan dapat mengalami kebahagiaan.
Tulisan ini merupakan kelanjutan tulisan sebelumnya
Usia 40 tahun adalah ketika seseorang sudah sangat matang dalam jasmani maupun rokhani untuk memulai pekerjaan besar berjuang di jalan Allah, bukan hanya mengejar kesenangan dunia.
Usia 40 menjadi representasi kematangan usia yang telah lengkap dibangun dengan pengalaman lapangan yang sangat cukup – bukan hanya pengetahuan (knowledge) tetapi juga keterampilan (skills) dan kebijaksanaan (wisdom). Dengan usia rata-rata umat nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang berada di antara 60 tahun sampai 70 tahun, maka pekerjaan besar yang dimulai pada usia 40 tahun insyaallah juga akan cukup waktu untuk menuntaskannya dan menyerahkannya pada generasi penerus ketika waktu kita habis dan harus menghadap ke Sang Pencipta.
Bila Anda saat ini berusia 40 tahun atau lebih dan masih mengalokasikan sedikit tenaga, dana atau pikiran untuk berjuang di jalan Allah – maksudnya pekerjaan Anda di perusahaan atau instansi masih menyita sebagian besar kemampuan, maka hanya ada dua kemungkinan dari posisi Anda saat ini.
Kemungkinan pertama Anda macet di posisi Anda saat ini, ditandai dengan pangkat yang tidak naik-naik, pekerjaan menjadi rutinitas, gairah kerja mulai menurun, ada perasaan bosan, galau dlsb. bercampur aduk. Bisa jadi inilah tanda-tandanya Anda sudah harus keluar dan memulai berjuang di jalan Allah – mengapa harus menunggu beberapa tahun lagi sampai pensiun di posisi atau situasi menyiksa seperti ini ?. Dalam hal ini, kegiatan baru tersebut, selain dicari yang bisa memberikan penghasilan sederhana bagi keperluan keluarga, juga sesuai dengan definisi berjuang di jalan Allah.
Kemungkinan kedua adalah Anda sedang berada di puncak karir, masa depan gemilang, fasilitas melimpah, status sosial terhormat dlsb. Maka pergunakan kesempatan dan fasilitas tersebut untuk berjuang di jalan Allah. Contoh kongkritnya, misalnya: mengaktifkan pengajian dan pengumpulan dana sedekah di kantor, mendirikan panti asuhan atau rumah tahfidz, dan lain sebagainya.
Bila usia Anda saat ini belum mencapai 40 tahun dan masih bekerja untuk mengejar kesuksesan duniawi, , bersyukurlah Anda punya ‘tempat magang’ yang baik – maka manfaatkanlah waktu Anda sebaik-baiknya. Tetapi jangan terlena dengan waktu Anda, buatlah rencana yang matang, sehingga paling lambat pada usia 40 tahun Anda siap membangun bangunan amal shaleh sebagai manifestasi dari perjuangan di jalan Allah
Semoga bermanfaat
Salurkan zakat, infaq, sedekah dan wakaf anda ke Tirto Jiwo melalui Rekening Bank Mandiri KCP Purworejo No Rek. 136-00-1074619-3 a/n Yayasan Islam Ummy Divisi Tirto Jiwo
Tulisan ini merupakan lanjutan artikel sebelumnya.
Cara untuk menemukan lentera jiwa:
Setelah mengenali lentera jiwa, maka langkah selanjutnya adalah merealisasikan hal tersebut kedalam kehidupan kita. Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan untuk merealisasikan hidup berdasar lentera jiwa:
Bersambung
Salurkan zakat, infaq, sedekah dan wakaf anda ke Tirto Jiwo melalui Rekening Bank Mandiri KCP Purworejo No Rek. 136-00-1074619-3 a/n Yayasan Islam Ummy Divisi Tirto Jiwo
Lentera jiwa (passion) adalah sesuatu yang membuat hidup kita bergairah. Ketika melakukannya, waktu seolah berjalan dengan sangat cepat. Bila kita hidup selaras dengan lentera jiwa kita, maka hidup akan terasa lebih menyenangkan, memuaskan dan tidak membosankan. Lentera jiwa adalah sesuatu yang “gue banget”.
Passion seseorang terhadap sesuatu dapat digambarkan sebagai orang yang ingin menonton film tetapi menghadapi berbagai hambatan. Sebelum berangkat, tiba tiba turun hujan. Orang yang dengan passion, tidak akan berhenti atau membatalkan niatnya nonton film hanya karena turun hujan. Dia akan cari payung, naik mobil atau taxi agar tetap dapat nonton film tanpa kehujanan. Ketika sampai di gedung bioskop, ternyata karcis atau tiket habis. Pada orang dengan passion untuk nonton film, habisnya karcis tidak menjadi halangan. Dia akan tetap berusaha untuk dapat menonton film, misalnya dengan: menonton film di jam tayang berikutnya, mengganti tiket (dengan tambahan biaya) dari orang yang sudah punya tiket, dll. Dengan kata lain, orang mau bersusuah payah dan mengatasi rintangan agar dapat mendapatkan hidup dengan passion-nya tersebut.
Sayangnya, pengalaman dan kesulitan hidup yang selama ini dialami, sering membuat kita melupakan lentera jiwa tersebut. Kita hanya sibuk melakukan hal hal rutin agar dapat terus hidup dan makan 3 kali sehari. Biaya sekolah yang mahal, cicilan rumah yang mencekik, membuat kita melupakan lentera jiwa.
Bagaimana kita dapat menemukan lentera jiwa kita? Berikut ini beberapa cara untuk menemukan lentera hidup yang saya sarikan dari wikihow tentang find your passion http://www.wikihow.com/Find-Your-Passion
Salurkan zakat, infaq, sedekah dan wakaf anda ke Tirto Jiwo melalui Rekening Bank Mandiri KCP Purworejo No Rek. 136-00-1074619-3 a/n Yayasan Islam Ummy Divisi Tirto Jiwo